Selasa, 23 Juli 2013

Kampoeng Ramadhan



Ngabuburit menjadi salah satu agenda puasa Ramadhan yang sangat menyenangkan. Setelah seharian menahan rasa lapar dan dahaga, kiranya berjalan atau bersepeda sore sambil memilih menu berbuka dapat memberi kesan Ramadhan menjadi lebih berwarna. Seperti diketahui bahwa bagi orang yang menjalankan ibadah puasa ada dua kebahagiaan yang dapat dirasakan, yaitu kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabbnya. Nah, tidak ada salahnya memanjakan lidah dengan menu spesial yang beraneka ragam saat melakukan buka puasa.
Kampoeng Ramadhan merupakan pasar dadakan yang menyajikan jajanan untuk berbuka puasa. Pada jam tertentu mendekati berbuka, tempat ini dipenuhi warga yang melakukan ngabuburit untuk membeli makanan berbuka. Salah satu tempat di wilayah kota Klaten, Jawa Tengah yang menjadi pasar dadakan bertitel Kampoeng Ramadhan berada di daerah Mlinjon, sekitar satu kilometer arah selatan dari alun-alun kota Klaten. Tepat di depan Masjid Mlinjon ini berjajar banyak stand yang menjual beraneka ragam makanan, sayur, lauk, dan minuman khas Ramadhan. 

Berbagai makanan, seperti gorengan, tahu kupat, gado-gado, dan kue-kue dapat ditemui dengan harga terjangkau. Menu sayur dan lauk mulai dari lodeh, sop, ayam panggang, ayam bakar, hingga rendang juga tersedia di sini. Adanya menu sayur ini memudahkan warga yang kerepotan untuk memasak karena dengan harga yang relatif murah, warga dapat membeli lebih dari satu jenis sayur. Ada pula berbagai minuman, seperti es buah, es dawet, kolak, es pisang ijo, es degan (kelapa muda), dan rujak degan (kelapa muda) yang terasa kental dengan suasana Ramadhan.
Pemerintah kota Klaten patut berbangga karena dengan adanya pasar dadakan Kampoeng Ramadhan setidaknya memberikan pendapatan berlebih bagi warga di sekitar wilayah Mlinjon yang turut serta bergabung dalam stand-stand di pasar tersebut. Pendapatan warga dapat berlipat ganda dibandingkan hari biasanya. Jika berjualan dilakukan selama bulan Ramadhan penuh maka hasil yang didapatkan cukup menjadi bekal untuk mempersiapkan lebaran. Selain keuntungan yang diperoleh oleh warga yang berjualan, kuliner Klaten juga dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas. Makanan khas kota Klaten, semisal ayam panggang dapat dikenal pengunjung luar kota yang menyempatkan mampir di Kampoeng Ramadhan. Makanan khas yang dibuat sendiri oleh warga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung luar kota untuk mencicipinya.

Kampoeng Ramadhan di daerah Mlinjon kiranya dapat menjadi inspirasi bagi wilayah-wilayah lain yang belum membuat pasar dadakan seperti ini. Selain menjajakan sajian khas Ramadhan, mungkin perlu dibuka pula stand perlengkapan ibadah, buku-buku keagamaan, mainan anak-anak, dan busana muslim. Menurut salah satu pedagang yang menjajakan minuman dan es, seiring dengan adanya kegiatan Kampoeng Ramadhan, di Masjid Mlinjon juga sering diadakan lomba untuk anak-anak TPA dan lomba membuat kue untuk ibu-ibu. Jika menginginkan suasana yang lebih semarak, adanya pertunjukkan musik islami, kajian menjelang berbuka, atau lomba adzan untuk anak-anak dapat diadakan di masjid yang menjadi pusat Kampoeng Ramadhan tersebut.

Tautan artikel dari terasPos.com=   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar